Dedaunan diam tak berdaya
Sepoi angin hening tak terasa
Gemuruh aspal menggetar
Kala kendaraan besar menyampar
Secara perlahan membawa ingatan
Berjalan mundur menuju masa yang telah hilang
Pedagang malam sibuk adanya pelanggan
Termasuk diri ini yang sedang dilanda lapar
Diiringi hentakan gendang, lantunan senar gitar, dan teriakan merdu para personilnya
Dengan lagu yang menusuk jiwa
Suaranya yang menjerit penuh asa
Membuat suasana dalam gelap ini semakin memanggil rasa
Sesekali hening melanda
Tanpa adanya kendaraan
Jeda para musik jalanan
Khusuknya pedagang mengulas gelas dan piringnya
Namun, diri ini semakin menggila akan ingatannya
Sakit, sesal, kesal, dan bahagia juga yang lainnya
Semua terasa sangat nikmatnya.
Sragen, 31 Senin 2016 Oktober.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar