Metode Konfigurasi
1. via console
Mikrotik router board ataupun PC
dapat diakses langsung via console/ shell maupun remote akses
menggunakan putty (www.putty.nl)
2. via winbox
Mikrotik bisa juga diakses/remote
menggunakan software tool winbox. Winbox console digunakan untuk
mengakses feature konfigurasi dan manajemen MikroTik Router dengan
menggunakan alat pengguna grafis (GUI).
3. via web
Mikrotik juga dapat diakses via
web/port 80 dengan menggunakan browser
Pelevelan
Mikrotik RouterOS hadir dalam
berbagai level. Tiap level memiliki kemampuannya masing-masing, mulai dari
level 3, hingga level 6. Secara singkat, level 3 digunakan untuk router
berinterface ethernet, level 4 untuk wireless client atau serial interface,
level 5 untuk wireless AP, dan level 6 tidak mempunyai limitasi
apapun. Untuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200 user),
level 5 (500 user) dan level6 (unlimited user). Detail perbedaan
masing-masing level dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Paket- paket yang disediakan oleh
Mikrotik
Mikrotik memberikan pilihan paket-paket yang akan diinstal
sesuai dengan kebutuhan. Paket- paket yang disediakan oleh Mikrotik diantaranya
adalah :
a. System
Paket yang wajib diinstal karena
merupakan inti dari Mikrotik
b. PPP
PPP(Point to Point Protocol)
merupakan paket yang memuat protokol PPP. Paket ini diperlukan untuk fitur
komunikasi serial dengan menggunakan PPP, ISDN PPP, L2TP, dan PPTP serta
komunikasi PPP on Ethernet(PPPoE). Paket PPP digunakan untuk komunikasi Wide
Area Network dengan menggunakan komunikasi serial mode asyncronous maupun
mode synchronous.
c. DHCP
DHCP(Dynamic Host Configuration
Protocol), paket yang memuat fitur DHCP baik yang diperlukan untuk menjadi client
maupun server.
d. Advanced –tools
Memuat fitur e-mail client, ping,
netwatch, traceroute, bandwidth tester, traffic monitoring, mrtg, dan utility yang
lain, yang sering diperlukan untuk mengetahui kondisi router maupun jaringan. Fitur
Netwatch merupakan salah satu fitur yang memungkinkan Mikrotik menjadi
lebih pintar dan dapat memilih konfigurasi berdasarkan script( urutan
perintah) sesuai kondisi jaringan (netwatch).
e. Arlan
Merupakan dukungan mikrotik untuk
penggunaan card ISA arlan 655 Wireless Interface agar dapat secara
transparan berkomunikasi dengan lawannya.
d. GPS
Mikrotik dapat menggunakan penerima Global
Poasitioning System(GPS) sebagai referensi waktu Network Time Protokol (NTP)
dan lokasi.
e. Hotspot
Digunakan untuk melakukan authentication,
authorization dan accounting pengguna yang melakukan access jaringan
melalui gerbang hotspot. Pengguna hotspot sebelum melakukan access
jaringan perlu melakukan authentication melalui web browser baik
dengan protokol http maupun https(secure http).
f. ISDN
Mikrotik router dapat berfungsi
sebagai ISDN client maupun server. Fungsi dial- up dapat
diatur secara permanen ataupun dial-on- demand. IP address yang
diberikan ISP dapat digunakan sebagai default route table.
g. LCD
Digunakan untuk menampilkan
informasi kondisi sistem mikrotik melalui layer LCD mini yang tersambung ke
paralel ataupun USB.
h. NTP
NTP ( Network Time Protocol)
digunakan untuk menyelaraskan sistem waktu komputer dalam jaringan.
i. Radio LAN
Mikrotik mendukung penggunaan
wireless radio LAN.
j. Router Board
Digunakan untuk mendukung penggunaan
mikrotik pada papan rangkaian khusus. Papan rangkaian khusus tersebut pada
dasarnya merupakan computer minimum (tanpa harddisk controller, vga dan
sound) dengan kartu jaringan, catu daya lebih sederhana( cukup + 12 VDC)
dan performa yang sangat minimum. Router board yag dapat digunakan
mikrotik adalah router board 200 dan 500
k. Routing
Diperlukan jika jaringan menggunakan
routing dynamic. Mikrotik dapat menggunakan RIP, OSPF, maupun BGP versi
4.
l. Security
Berisikan dukungan untuk keamanan
komunikasi. Paket ini diperlukan oleh mikrotik untuk menjalankan IP security(IP
Sec), Secure Shell, dan untuk menjalankan WinBox pada mode aman (secure).
m. Telepony
Berguna untuk mengatur layanan
komunikasi dengan menggunakan Voice Over IP (VoIP). Paket ini selain
memberikan fungsi gatekeeper juga mendukung penggunaan beberpa hardware
VoIP terpasng pada Mikrotik Router OS.
n. UPS
Fitur ini memudahkan administrator
memonitor dan mengamankan router dari kerusakan akibat gangguan catu daya.
Untuk melakukan pengamanan tersebut router akan selalu memonitor kondisi
baterai UPS saat catu daya utama tidak terdsedia. Jika kondisi baterai UPS
dibawah 10% maka fitur ini memerintahkan rauter telah pada kondisi hibernate
dan siap untuk kembali aktif saat catu daya utama kembali.
o. Web Proxy
Mikrotik web proxy dalam saat yang bersamaan dapat difungsikan sebagai proxy
HTTP normal maupun transparant.
Manajemen Bandwidth pada Mikrotik
Kualitas Pelayanan (QoS) berarti
bahwa router harus memprioritaskan dan membentuk lalu lintas jaringan. QoS tidak
membatasi, ini lebih pada penyediaan kualitas. Berikut ini adalah beberapa feature
dari mekanisme Kontrol Bandwidth MikroTik RouterOS:
1. Membatasi tingkat data untuk
alamat-alamat IP tertentu, subnet, protokol, port.
2. Memprioritaskan beberapa arus
paket.
3. Menggunakan antrian untuk
mempercepat browsing WEB.
4. Menerapkan antrian pada
interval-interval waktu yang pasti.
5. Berbagi lalu lintas yang tersedia
diantara para pengguna secara adil, atau tergantung pada muatan saluran.
Menu Manajemen Bandwidth pada
Mikrotik
a) Menu Interface
Menu interface merupakan
gerbang trafik keluar atau masuk ke mikrotik. Secara default mikrotik
hanya mengenali interface yang secar fisik memang ada. Kita dapat
merubah nama interface tersebut dengan tujuan untuk memudahkan dalam
mengindetifikasi fungsi.
b) Menu IP
Menu IP adalah menu utama dengan
berbagai pilihan yang berhubungan dengan konfigurasi Internet Protocol.
Dalam mengkonfigurasi manajemen bandwidth sub menu yang sering digunakan
yaitu addresses, routes, firewall
1. Sub Menu Address
Sub menu ini adalah bagian utama
yang digunakan untuk membuat router bekerja. Mikrotik saat ini hanya mendukung
ipv4 dengan subnet mask. Mikrotik dapat menggunakan alamat Ip secara static
ataupun dynamic.
2. Sub Menu Routes
Sub menu ini menampilkan kondisi
tabel routing baik aktif maupun yang cadangan. Daftar routing ini bisa bersifat
permanen (read only), statis, dan dynamic.
3. Sub Menu Firewall
Sub Menu Firewall ini berisi
konfigurasi packet filter dan fitur mengatur fungsi keamanan untuk mengatur
arus data dari dan ke router. Fungsi Network Address Translation juga
merupakan tools yang termasuk digunakan untuk pembatasan access secara
langsung dan melindungi traffic yang akan keluar dari router.
4. Sub Menu DNS
Sub menu ini digunakan untuk
mengurangi trafik DNS ke internet dan mempercepat waktu yang reselove dapat
digunakan fungsi DNS cache. Mikrotik DNS cache dapat menggunakan
dns server primary dan secondary.
c) Menu Tools
Menu ini berisi beberapa submenu tool
yang digunakan untuk menguji jaringan maupun merekam kondisi suatu jaringan
1. Sub Menu Packet Sniffer
Digunakan untuk melekukan ”sniff”
paket yang sampai interface ke router dan menampilkan dengan menggunakan
software yang tersedia.
2. Sub Menu Torch
Realtime traffic monitoring (torch)
digunakan untuk memonitor traffic yang melewati interface berdasarkan
protocol, sumber, dan tujuan serta port. Torch menampilkan
traffic protokol dan kecepatan saat diterima dan dikirim
d) Menu Queues
Quality of Service(QoS) berarti router harus melakukan prioritas dan mengatur
traffik jaringan. QoS tidak hanya sebatas membatasi saja tetapi lebih
bertujuan untuk menjaga kualitas. Untuk menjalankan QoS, Mikrotik
mempunyai mekanisme mengatur bandwidth atara lain:
1. Kecepatan data berdasar alamat
IP, subnet, protokol, port.
2. Penggunaan burst untuk
meningkatkan kecepatan Web access.
3. Pembagian traffic secara
merata ke setiap pengguna.
Queuing digunakan saat trafik meninggalkan router menuju interfase
fisik atau menuju ke interface virtual(global-in, global-out,
dan global-total). Masing-masing virtual interface tersebut
berfungsi sebagai berikut:
- Global–in merupakan informasi semua
trafik yang diterima semua interface router sebelum melelui paket filter. Global-in
queuing dieksekusi setelah mangle dan dst-nat.
- Global-out merupakan informasi
semua trafik yang keluar dari interface router. Queue yang
dipasang disini akan mengatur trafik sebelum meninggalkan router.
- Global-total merupakan informasi
semua trafik yang keluar dan masuk interface router. Jika queuing
dipasang maka akan membatasi total kecepatan pada kedua arah. QoS dapat
beroperasi dengan cara drop paket, data tidak akan berpengaruh pada paket
TCP karena setiap paket yang didrop akan dikirimkan ulang. AdaQoS untuk
aplikasi jaringan: beberapa istilah yang menjelaskan
- Queuing disipline(qdisc)
merupakan algoritma yang digunakan untuk mengatur paket didalam queue dan
membuang paket tersebut jika tidak ada tempat di dalam queue.
- CIR (Committed Information Rate) kecepatan access yang digaransi. Traffic yang
tidak melewati nilai CIR akan selau dikirim.
- MIR(Maximal Information Rate)
kecepatan alir data maksimum yang disediakan.
- Priority adalah urutan prioritas paket untuk diproses. Prioritas
yang lebih tinggi diproses lebih dahulu
- Contention Ratio merupakan rasio
kecepatan data yang dibagi kepada pemakai Pengaturan queueing default
bisa dilihat di /queue interface, sedang untuk virtual interface
secara default tidak tersedia. Jika tidak ada pengaturan queue
atau tidak ada kriteria yang terpenuhi maka paket yang melewati interface
tersebut mendapatkan kecepatan dan prioritas yang tertinggi. Mikrotik
mempunyai jenis pengaturan queueing berdasarkan pengaruh aliran
paket.
- Scheduler adalah
pengaturan queue cara ini menggunakan algoritma reschedul dan
mendrop paket yang tidak muat didalam queue. Cara yang digunakan
dalam mode ini adalah PFIFO, BFIFO, SFQ, PCQ, RED.
- Shaper merupakan pengaturan yang
bertujuan membatasi kecepatan akses seperti PCQ dan HTB.